CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Kamis, 24 Mei 2012

BUKAN BUDAK BELIA

Aku adalah wanita yang akan patuh pada perintah. Tapi aku bukan budak belia yang mau melakukan apa saja. Diriku bukan wanita yang selalu mengikutimu kemanapun kau pergi. Ketahuan diriku akan itu, selalu ku pegang teguh. Aku bukan tudak belia yang selalumemuaskan apa yang kau mau. Aku wanita yang patuh, bukan berarti aku takut. Aku bisa saja membunuhmu dengan tanganku sendiri. Tapi, aku berpikir dengan rasa kemanusiaan. rasa kasih dan sayang yang membuatku menjadi wanita sesungguhnya. Aku tak perlu mengasihimu dengan segenap hati, kau yang membuatku menjadi budak belia. Mematuhimu dan mencukupi segala yang kau mau. Aku bukan budak beliamu. Kasihilah diriku, maka aku akan menjadi teman seumur hidupmu. Karena aku bukan budak belia.

KARYA TULIS (PENGARUH FACEBOOK TERHADAP REMAJA)


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

THE LIFE IS ADVENTURE


Hidup adalah sebuah perjuangan dimana setiap umat manusia harus melewati segala lika-liku beserta rintangan yang ada. Hidup membuat suatu hal menjadi berarti dan berharga di saat orang tersebut merasakan hidup yang sebenarnya. Bisa dikatakan sudah menjalani hidup apabila kita sudah bersyukur dengan Tuhan yang telah menciptakan hidup dan mati. Mulai dari matahari terbit hingga tenggelam, kita sudahlah hidup. Banyak orang merasa bahwa dirinya belum hidup. Mereka belum hidup karena tidak pernah menyadari, betapa indah hidup yang kita jalani. Semua sudah diatur oleh sang pencipta. Tinggal kita yang menjalani. Saat kita tak bernafas lai, hidup kta berakhir sampai di sini. Berikut adalah ungkapan dari teman-teman saya tentang apa yang mereka rasakan dan dapatkan selama mereka masih hidup.

We were together. We filled to be completing each other. The togetherness is still drawed clearly in my illusion. But, many things have changed since she came in our life. You are more far until I can not know you again.
Please, come back my dear friend…..
(Vindi)

The life is story.
If we do kind something, the story of life will full by kindness.
Do not be afraid toward the problem comes to approach you.
Because the problem will be maturing you.
I hope that you can study from your experience.
If you is reputed bad with someone, Don’t be care with them.
The valuation someone haven’t been..
(Heni)


The life is so crucial.
Sometimes, we feel happy because it is something which is not clear
but it can also make you sad without something which is clear.
Sometimes, feeling resentful with someone but I should not do it.
But the person is so resentful, noone prohibiting me
(Niken)


PENYAIR



Sebuah puisi untuk seseorang yang selalu merangkai kata tanpa titik temu. Berawal dari puisi, aku menyadari kehadiranmu. Syair yang kau ciptakan selalu menggambarkan keinginanku untuk mengenal dunia lebih jauh. Puisi bernuansa rindu seperti burung yang sedang terpenjara dalam sangkar. Itulah aku. Aku adalah burung yang selalu terpenjara. Selalu sendiri dan menyendiri. Dunia luar begitu asing bagiku. Keramaian yang selalu diciptakan membuatku tak mengerti, dimana aku berada. Tapi lewat syair puisi yang kau goreskan di batu terjal, ku ingin merasakan semua itu disisa umurku ini.
Ketahuilah, ku ingin hidup berdampingan. Berpasangan. Ku ingin hidup dengan orang yang menumbuhkan semangat hidupku. Penyair . Kaulah orangnya. Tak dapatkah kau berhenti sejenak di sangkar ku dan membebaskan aku dari sini. Aku ingin mengepakkan sayapku dan terbang mengelilingi angkasa hanya dengan penyair. Dirimu untuk diriku. Kau bak cahaya yang selalu menerangi tempat peraduanku. Hangat.
Tapi tiba-tiba kau menghilang dengan sekejap mata. Jalan demi jalan aku telusuri. Tak ku dapati kau. Kemana kau pergi? Di sisi gelap kah kau bersembunyi? Atau sisi terang yang kau datangi? Saat kau pergi, aku mengepakkan sayapku yang rapuh dengan sisa tenaga yang dapat aku hasilkan. Kepergianmu membuatku takut jika aku tak dapat bertemu dengan Penyair. Kau yang menuliskan jalan hidup ku. Kau juga yang harus menuliskan akhir dari  perjalanan hidupku.
Kau muncul lagi disaat ku sudah berani menammpakkan diri pada dunia. Kau selalu berkata bahwa aku harus menyapa hangat mentari yang selalu menyinari mataku. Kau bilang aku tak bisa hidup apabila tak melihat mentari. Aku terbentuk dari hangatnya mentari, kemudian menyalurkan segalanya di sekelilingku. Kau percaya bahwa aku pengganti matahari untukku. Kau yakin itu, dan aku harus yakin. Kau tak akan pernah salah. Tapi kau tak jelas adanya. Kau pergi. Kau datang. Pergi lagi. Datang. Aku capek dengan keadaan ini.
Kau menunjukkan satu hal, kau penyair yang tak berujung pada takdir. Kau coba hal baru yang membuatmu hidup. Aku tahu itu. aku menerimamu dengan resiko yang ada. Disisa umurku ini, aku ingin melihatmu menemukan takdir yang kau cari. Aku tak bisa terus-menerus menjadi benalu dalam hidupmu. Aku senang karena sudah mengenal dunia luar bersamamu. Dan disaat aku mati. Terbanglah yang jauh. Tinggalkan aku di sangkar yang baru. Tak ada penjara yang ada hanyalah karangan bunga. Kan kuingat kenangan ini dalam sangkar baruku. Gelap. Tenang. Damai.
Penyair, aku mencintaimu.

LORONG HITAM


Berjalan menelusuri jalan tak berujung
Lelah menghampiri raga
Haus akan air bermata muara

Gadis berangan bentangkan harapan
Kepulan awan hitam menyapu pesona
Wajah merah, kelam sudah

Mimpi hanya lewat sesaat
Tak pernah menghampiri
Tak akan kembali

Jalan berujung kian jauh
Cita melambung tapi tak berujung
Gadispun kandas di tepi kegelapan
Gelap… Gelap…. Gelap...
Tempat terkelam di sepenjang hayat
Gadis mungil telah usang